diposkan pada : 12-02-2025 08:24:35 Jaqueline Helene Ester Angelica: Dari Calon Taruni AKPOL 2024 hingga Putri Maritim Indonesia Pariwisata 2025

Jaqueline Helene Ester Angelica: Dari Calon Taruni AKPOL 2024 hingga Putri Maritim Indonesia Pariwisata 2025

Allsolution.biz.id - Siapa yang menyangka, gadis penuh prestasi ini sejak kecil telah bercita-cita mengabdi pada negara. Keinginan tersebut mendorong dara cantik kelahiran Surabaya 19 tahun silam ini untuk memilih menempuh pendidikan di sekolah menengah atas berasrama dengan sistem semi-militer. Meski harus merelakan masa remaja yang berbeda dari teman-temannya, ia tak pernah menyesal karena tekadnya sudah bulat untuk menjadi bagian dari Akademi Kepolisian.

Alumni SMAN Taruna Nala Jawa Timur 2024 ini sempat mencoba peruntungan dalam seleksi AKPOL tahun lalu. Namun, nasib belum berpihak saat dirinya gagal dalam tahap perengkingan di seleksi daerah Jawa Timur. Hanya delapan taruni terbaik yang berhak melanjutkan ke seleksi pusat, sementara Jaqueline Helene Ester Angelica, yang akrab disapa Jhea, berada di peringkat sembilan.

Meskipun sempat merasakan kegagalan, semangatnya tidak luntur. Tanpa menunggu lama, ia segera bangkit dan mencoba tantangan baru dengan mengikuti ajang Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2024.

Awalnya, ia ragu karena merasa kehilangan kepercayaan diri setelah tiga tahun menjalani pendidikan disiplin tinggi di asrama. Gaya anggun yang dulu melekat padanya semasa kecil, saat aktif dalam dunia modeling, seakan memudar. Padahal, sejak Playgroup hingga SD, ia telah berulang kali menjuarai kompetisi modeling. Bahkan, SDK Petra 11 Surabaya, tempatnya menimba ilmu selama enam tahun, memberikan dukungan penuh dengan membiayai kursus modeling eksklusif guna mengasah bakatnya.

"Waktu itu mama dihubungi langsung oleh Kepala Sekolah untuk meminta izin agar saya bisa mendapatkan pelatihan modeling terbaik. Tanpa ragu, mama langsung menyetujui karena ini adalah peluang yang baik," kenangnya.

Tak heran, deretan piala memenuhi ruang tamu rumahnya. "Itu koleksi waktu masih kecil sih," katanya sambil tersenyum.

Ketika beranjak ke jenjang SMP, Jhea terus mengukir prestasi. Ia aktif mengikuti kompetisi modern dance, menjuarai tarian Yosakoi di Konsulat Korea Selatan, serta menjadi kapten tim basket di sekolahnya. Meskipun pandemi 2019-2022 sempat menghambat banyak aktivitas, ia tetap berusaha produktif. Selama masa pandemi, Jhea memilih untuk mengasah kemampuannya dengan mengikuti kursus bahasa asing di Kampung Inggris selama enam bulan.

Keberuntungan berpihak saat ia diterima di SMAN Taruna Nala Jawa Timur setelah melalui seleksi ketat berskala nasional.

"Ora et Labora, doa dan usaha harus seimbang," katanya mengenai perjalanan panjangnya dalam seleksi sekolah tersebut.

Di sekolah, ia dipercaya sebagai Wakil Komandan Batalyon (WadanYon) SN7 selama tiga tahun berturut-turut.

"Menjadi WadanYon itu tidak mudah karena tanggung jawabnya besar, terutama menghadapi anak-anak pejabat dan perwira tinggi. Beruntung, saya mendapat bimbingan dari pembina asrama yang masih aktif berdinas," jelasnya.

Bakatnya terus diasah hingga ia menjadi satu-satunya pemain bass drum perempuan di sekolahnya.

"Pernah waktu liburan pulang ke rumah, mama terkejut melihat jari-jari saya terluka. Saat mama bertanya, saya cuma bilang, 'Tenang Ma, nanti juga sembuh sendiri kok.'"

Seiring waktu, prestasinya semakin cemerlang. Bersama rekan-rekan satu angkatan, Jhea tampil di berbagai acara penting, termasuk beberapa kali diundang oleh Gubernur Jawa Timur untuk tampil dalam upacara kenegaraan di Gedung Grahadi, Surabaya.

Tidak puas hanya menguasai ilmu bela diri dari sekolah, Jhea juga mendalami taekwondo. Upayanya membuahkan hasil ketika ia menjuarai berbagai kejuaraan, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga internasional, dengan meraih medali emas di setiap kompetisi.

"Mama sempat cemas saat saya ikut kejuaraan internasional, bahkan sampai menyusul ke Jogja untuk memastikan saya tidak mengalami cedera, mengingat persiapan ujian akademi sudah dekat," terangnya.

Selain itu, Jhea juga berpartisipasi dalam seleksi Olimpiade Internasional Sains (WICE) di Malaysia. Bersama tim sekolahnya, ia berhasil membawa pulang medali emas.

Kini, ia kembali mencetak prestasi membanggakan dalam ajang Pemilihan Putra Putri Maritim Indonesia 2025. Sebagai perwakilan Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, ia melaju ke tingkat nasional sekaligus mewakili Provinsi Jawa Timur. Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah perwira tinggi TNI AL, termasuk Dispen Kormar, Pasmar 1, dan Batalyon Infanteri 2 Marinir. Pelatihan bagi finalis berlangsung sejak 2–9 Februari 2025 di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, diikuti oleh 55 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Berkat dukungan dan doa dari sang ibunda, yang menjadi satu-satunya orang tua yang ia miliki, Jhea terus berjuang meraih impian.

"Papa meninggalkan saya dan adik sejak saya berusia dua tahun. Sejak itu, mama berjuang mati-matian mencari nafkah untuk keluarga kami. Itu alasan saya tidak akan pernah menyerah. Saya ingin membahagiakan mama yang sudah berjuang demi kami," ungkapnya penuh haru.

Jhea-puteri-maritim-finalis-nomor-55-Jawa-Timur

 

Momen puncak Pemilihan Putra Putri Maritim Indonesia 2025 yang digagas oleh Laksamana TNI (Purn) Tejo Edhy S. berlangsung pada Minggu, 9 Februari 2025, pukul 13.00 WIB hingga sore hari. Jhea menjadi satu-satunya perwakilan dari Jawa Timur yang berhasil masuk Top 5 dan akhirnya meraih gelar Putri Maritim Pariwisata Indonesia 2025.

Ucapan selamat mengalir deras dari berbagai pihak.

"Lumayan kewalahan juga sih membalas semua pesan yang masuk, apalagi setelah seminggu nggak pegang HP. Alumni SMANTARNALA, teman-teman Cak dan Ning Surabaya, keluarga besar di Manado, Malang, Surabaya, hingga Jakarta semuanya memberikan dukungan," ujarnya.

Dalam sesi tanya jawab final, Jhea dengan percaya diri menjawab pertanyaan tentang UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), yang membawanya menuju kemenangan.

Ketika ditanya mengenai rencana pendidikannya ke depan, ia hanya tersenyum dan menjawab,

"Kita lihat nanti, saya mengikuti ke mana Tuhan mengarahkan, bukan hanya keinginan saya sendiri."

Semoga impian dan cita-cita Ning Jhea terus terwujud! Selamat dan sukses!